5 ESSENTIAL ELEMENTS FOR PU AMIN MUALAF

5 Essential Elements For pu amin mualaf

5 Essential Elements For pu amin mualaf

Blog Article

mStar

Meskipun, perempuan telah memperoleh haknya berperan di ranah publik, berpendidikan tinggi dan memiliki hak politik, dianggap belum cukup untuk memberikan kebahagiaan sejati bagi kaum perempuan.

Isu LGBT terus menjadi perdebatan panjang. Para pendukung LGBT sudah berani tampil ke ruang publik atas atas nama persamaan hak. Advokasi legalisasi LGBT semakin masif dilakukan para penyokongnya.

Berbagai hasil riset Dr. Dinar telah diterbitkan di berbagai jurnal Islam, buku dan media publikasi lainnya. Salah satu buku yang ditulisnya bersama para penulis lainnya adalah “

Indonesia adalah negara yang religius. Para pendiri bangsa Indonesia tidak ingin menjadikan Indonesia sebagai negara yang sekuler dan netral terhadap agama.

Lembaga internasional itu terbukti tidak bebas nilai, mereka berusaha memperkenalkan nilai-nilai individualisme, yang bersumber dari ideologi sekuler dan kapitalis. “Mereka sangat ‘

Konsep kekerasan seksual bagi kaum feminis tidak dilihat dari dampak negatif yang ditimbulkan dan pelanggaran terhadap norma sosial dan agama. Karena itulah, bersama para aktivis perempuan muslim lainnya, Dr.

Dengan menekan butang mendaftar, anda kini bersetuju dengan peraturan dan terma Anda juga bersetuju dengan kesemua syarat dan terma di dalam Pernyataan Privasi termasuk Terma Penggunaan di laman ini. Sila ambil masa untuk baca dokumen Pernyataan Privasi sekiranya anda belum melakukannya.

Dr. Dinar termasuk pemikir dan aktivis perempuan yang gigih meluruskan pemikiran barat yang telanjur masuk dalam ranah sosial, budaya politik dan ekonomi masyarakat muslim di Indonesia, yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Salah satunya yang terlihat dalam RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS), yang ramai menjadi polemik. Para perumus RUU terpengaruh dengan cara pandang feminisme yang dasar filosofinya dengan mendefinisikan ulang norma here dan kultur gender karena di dunia modern dianggap terdapat banyak bias gender, kekuasaan atau kontrol terhadap perempuan dan anak perempuan.

Radikalisme tak hanya berjubah agama seperti yang sering dituduhkan, tetapi juga ada yang lebih bahaya dan patut diwaspadai, yaitu radikalisme sekuler yang ingin menyingkirkan norma-norma sosial budaya yang berlandaskan ajaran agama, dan menggantinya dengan norma sosial budaya asing yang alergi kepada agama.

Dinar telah menyampaikan kajian akademis ke komisi 8 DPR RI tentang LGBT, mulai dari pembaharuan hukum terkait LGBT, edukasi mengenai dampak negatif perilaku LGBT dan pendirian pusat kajian serta lembaga-lembaga terapi atau konseling bagi kaum LGBT.

Pengasuhan anak dan pekerjaan rumah tangga lainnya dianggapnya bukan tugas kaum perempuan. Bahkan, pada titik tertentu, mereka menerapkan keluarga tanpa peran gender. Artinya, tidak ada pembagian kerja dalam rumah tangga. Semuanya harus ditanggung bersama antara suami dan istri.

Sensasi Emma Maembong dan bekas suami tak bermusuh, bercerai bukan penamat segalanya 11 jam lalu

Itulah sekelumit gambaran radikalisme kaum feminis. Mereka sangat radikal ingin mengubah konsep-konsep basic dalam agama dan nilai-nilai ethical bangsa yang relijius di Indonesia.

Karena, perempuan hanya menjadi pelengkap bagi kaum laki-laki dan belum memiliki kekuasaan penuh atas tubuh dan aktivitas seksual mereka, termasuk dalam hak reproduksinya. “Kebebasan sejati perempuan hanya bisa diwujudkan apabila perempuan dapat mengontrol tubuhnya sendiri, my entire body is mine

Kritik terhadap relasi perempuan dan lakil-laki dalam Islam tak hanya dilontarkan kaum feminis barat, juga para sarjana muslim. Mereka mendekonstruksi pemahaman keislaman yang dianggap konservatif dan memarginalkan kaum perempuan.

Report this page